PEMBENTUKAN BIJI

PROSES PEMBUNGAAN
PEMACU PEMBUNGAAN
  1. Kematangan tanaman (dewasa)
  2. Suhu (Vernalisasi)
  3. Panjang Hari (Panjang malam)- photoperiod), merah /600-680 menghambat, 700-760 memacu0
  4. Bahan kimia (IAA, NAA, Giberelin, Etylene dsb)
  5. Hara  : C/N rasio. Karbohidrat,
PEMUNCULAN BUNGA 
       Pada  Meristem   (Primordia)    :
        Vegetatif      (daun,  cabang, akar)
       Generatif   (bunga, buah)
       Monokotil di Dematogen
       Dikotil di tunas axilar, latera, atau terminal
MORFOLOGI BUNGA


JENIS BUNGA

       Determinate
        Berada diujung axis
       Indeterminate flower
       Berada pada tunas vegetatif,
       Terus memproduksi bunga,
        Pembungaan dgn umur yang berbeda
PEMBENTUKAN BIJI
Penyerbukan    
       Jatuhnya polen (serbuk sari)  ke  stigma  (putik)
Fertilisasi           
       Bertemunya sel jantan degan sel betina.
        Double fertilizasion
                1 gamet jantan bergabung dgn dengan dua nukeus menjadi endosperma (3N) dan
                1 gamet jantan bergabung dg sel telur menjadi zygote (2N)
       Penting dalam hal pembentukan keragaman
ORGAN PEMBENTUKAN BENIH



PROSES FERTILISASI


JENIS JENIS  FERTILISASI
Self Fertilization:
       Terjadi pada satu bunga yang sama
       Biasanya terjadi ada saat bunga belum mekar,
       Genetik benih  relatif seragam
Cross Fertilization:
       Terjadi pada bunga berbeda (bisa sama pohon ataupun beda pohon),
       Benihrelatif beragam,
       Biasanya secara alamai terjadi  oleh angin (anemophily) atau oleh serangga (entomophily)
PEMBIAKAN ASEXUAL
       Vegetatif (rhizoma, stolon, stek dsb)
       Apomixis,    
        subsitusi   sexual menjadi asexual,
       terjadi di tanaman yang biasanya sexual tanaman berbun ga)
       terjadi tanpa bergabungnya seltelur dan sperma
        Vivipary (vegetatif proliferasi),
                perubahan spikel menjadi tunas daun,
       Agamospermy  produksi biji terjadi pada saat meiosis.
       Adventitios embryoni (diploid embrio dari jaringan sporophita)
       Gametophyte apomixis (gametophyte dibentuk tanpa meiosis),
       Apospory (diploid embrio dari pembelahan mitosis),
       Diplosory (dibentuk dari mega spora sel induk),
       Partenogenesis (tidak perlu polinasi)
       Pseudogamy (perlu polinasi)

PEMBENTUKAN BIJI

PEMBENTUKAN ENDOSPERMA

Pada dikotil biasanya endosperma habis untuk pembentukan biji sehingga pada biji dewasa tak ditemukan endosperma
LAW OF EMBRYOGENY:
1.        Hukum Parsimon (Law of Parsimony 
Tidak membuat sel lebih dari yang diperlukan
2.       Hukum Origin   (Law of Origin)    
Sumber sel yg terbentuk  dapat ditelusur asal usulnya
3.       Hukum Jumlah (Law of Number)
Jumlah sel yng dibuat berbeda tiap jenis dan generasinya tergantung kecepatan membelah tiap generasi
4.       Hukum Tujuan (Law of destination)
Pada perkembangan normal sel terbentuk sesuai tujuan pembentukannya









               






Comments

Popular Posts