PEMBENTUKAN BIJI
PROSES PEMBUNGAAN
PEMACU PEMBUNGAAN
- Kematangan tanaman (dewasa)
- Suhu (Vernalisasi)
- Panjang Hari (Panjang malam)- photoperiod), merah /600-680 menghambat, 700-760 memacu0
- Bahan kimia (IAA, NAA, Giberelin, Etylene dsb)
- Hara : C/N rasio. Karbohidrat,
PEMUNCULAN BUNGA
• Pada Meristem
(Primordia) :
• Vegetatif
(daun, cabang, akar)
• Generatif (bunga, buah)
• Monokotil
di Dematogen
• Dikotil
di tunas axilar, latera, atau terminal
MORFOLOGI BUNGA
JENIS BUNGA
• Determinate
• Berada diujung axis
• Indeterminate
flower
• Berada
pada tunas vegetatif,
• Terus
memproduksi bunga,
• Pembungaan dgn umur yang berbeda
PEMBENTUKAN BIJI
Penyerbukan
• Jatuhnya
polen (serbuk sari) ke stigma
(putik)
Fertilisasi
• Bertemunya
sel jantan degan sel betina.
• Double fertilizasion
1 gamet
jantan bergabung dgn dengan dua nukeus menjadi endosperma (3N) dan
1 gamet
jantan bergabung dg sel telur menjadi zygote (2N)
• Penting
dalam hal pembentukan keragaman
ORGAN PEMBENTUKAN
BENIH
PROSES FERTILISASI
JENIS JENIS
FERTILISASI
Self Fertilization:
• Terjadi
pada satu bunga yang sama
• Biasanya
terjadi ada saat bunga belum mekar,
• Genetik
benih relatif seragam
Cross Fertilization:
• Terjadi
pada bunga berbeda (bisa sama pohon ataupun beda pohon),
• Benihrelatif
beragam,
• Biasanya
secara alamai terjadi oleh angin
(anemophily) atau oleh serangga (entomophily)
PEMBIAKAN ASEXUAL
• Vegetatif
(rhizoma, stolon, stek dsb)
• Apomixis,
•
subsitusi sexual menjadi asexual,
•
terjadi di tanaman yang biasanya sexual tanaman
berbun ga)
•
terjadi tanpa bergabungnya seltelur dan sperma
• Vivipary (vegetatif proliferasi),
perubahan
spikel menjadi tunas daun,
• Agamospermy produksi biji terjadi pada saat meiosis.
• Adventitios
embryoni (diploid embrio dari jaringan sporophita)
• Gametophyte
apomixis (gametophyte dibentuk tanpa meiosis),
• Apospory
(diploid embrio dari pembelahan mitosis),
• Diplosory
(dibentuk dari mega spora sel induk),
• Partenogenesis
(tidak perlu polinasi)
Pada dikotil biasanya endosperma habis untuk pembentukan
biji sehingga pada biji dewasa tak ditemukan endosperma
LAW OF EMBRYOGENY:
1.
Hukum
Parsimon (Law of Parsimony
Tidak membuat sel lebih dari yang
diperlukan
2.
Hukum Origin
(Law of Origin)
Sumber sel yg terbentuk dapat ditelusur asal usulnya
3.
Hukum Jumlah (Law of Number)
Jumlah sel yng dibuat berbeda tiap jenis
dan generasinya tergantung kecepatan membelah tiap generasi
4.
Hukum Tujuan (Law of destination)
Pada perkembangan normal sel terbentuk sesuai
tujuan pembentukannya
Comments
Post a Comment