Laporan Kimia Pengenalan alat alat Labolatorium

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).  
Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia.Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.

1.2  Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mengetahui nama dan jenis fungsi alat alat laboratorium
2. Mahasiswa mengetahui jenis,sifat,dan fungsi zat kimia
3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung,dan ada beberapa alat non gelas seperti Rak tabung reaksi,mortal,statif,penjepit tabung reaksi,dll .
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
 Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
            Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
            Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
           





BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat

1.      Gelas Piala                              19. Corong
2.      Erlemeyer                                20. Rak Tabung Reaksi
3.      Labu Ukur                               21. Penjepit Tabung Reaksi
4.      Petridish                                  22. Statif dan Klem
5.      Gelas Ukur                              23. Sikat Tabung Reaksi
6.      Kaca Arloji                              24. Segitiga
7.      Tabung Reaksi                        25. Bola Hisap
8.      Cawan Penguap                      26. Lampu Spiritus
9.      Mortal                                     27. Bunsen
10.  Krush                                      28. Kaki Tiga
11.  Pipet Tetes                              29. Botol Semprot
12.  Pipet Volum                            30. Kawat Kasa
13.  Pipet Gondok                          31. Klem Utilitas
14.  Batang Pengaduk                    32. Oven
15.  Sudip                                       33. Tanur
16.  Corong pisah                           34. Hot Plane
17.  Desikator                                 35.Timbangan Analitis
18.  Buret                                       36. Kertas penyaring
3.3  Cara Kerja
Cara kerja saat praktikum yaitu asisten atau dosen memperkenalkan nama alat-alat laboratorium beserta fungsi masing-masing dan praktikan mencatat nama dan fungsi alat-alat laboratorium yang di kenalkan asisten atau dosen.
Selain itu, cara kerja yang dilakukan saat praktikum adalah :
1.      Penggunaan pipet
a.       Melumasi pangkal pipet dengan air dengan air sebelum dimasukkan ke bola hisap. Mendekatkan kedua tangan untuk menghindari kemungkinan kecelakaan.
b.      Membasahai bagian dalam pipet dengan sedikit cairan yang akan diambil, membuang bagian cairan dalam pipet tersebut.
c.       Menggunakan bola hisap untuk menghisap larutan sampai tanda tera.
d.      Menjaga pipet yang berisi cairan harus selalu dalam keadaan vertikal, bagian ujung pipet di bawah sedangkan bagian yang ada bola hisapnya di atas.
e.       Menyentuhkan tetes terakhir pada ujung pipet ke wadah penampung.

2.      Penimbangan
a.       Mempersiapkan terlebih dahulu alat-alat penimbangan, mempersiapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji, dan kertas penghisap.
b.      Memeriksa pendahuluan terhadap neraca meliputi : memeriksa kebersihan neraca terutama piring-piring neraca, kedataran dan kesetimbangan neraca.
c.       Memastikan timbangan menunjukkan angka “nol”
3.      Buret
a.       Menggunakan corong untuk mengisi buret untuk menghindari terjadinya tumpahan. Mengangkat sedikit corong supaya larutan yang diisikan mengalir bebas dan menutup keran bagian bawah buret.
b.      Membilas ujung buret dengan air dari labu semprot dan kemudian mengeringkan dengan hati-hati. Setelah beberapa menit, memeriksa larutan pada ujung buret untuk melihat suapaya tidak terjadi pembocoran. Sebelum membaca volume awal, ujung buret harus bersih dan kering.
c.       Melakukan proses titrasi dengan memutar kran bagian bawah buret.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil pengamatan

No
Nama
Fungsi
1
Gelas piala
·         Sebagai Wadah untuk melarutkan suatu zat atau bahan kimia
·         untuk menampung zat kimia yang bersifat korosif
·         Sebagai wadah untuk mencampur dan memanaskan air
2
Erlenmeyer
·         Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat
·         Digunakan sebagai tempat zat yang akan di titrasi
3
Labu ukur
·         Tempat membuat larutan
·         Tempat mengencerkan larutan
4
Petridish


·         Tempat untuk membiakkan mikroba
5
Gelas ukur
·         Untuk mengukur volume larutan
6
Kaca arloji
·         untuk menimbang
7
Tabung reaksi
·          Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil
8
Cawan penguap
·         Untuk mengeringkan suatu bahan dalam ovenda desikator
9
Mortal
·          Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau kristal
10
Krush
·         untuk  memanaskan logam logam
11
Pipet tetes
·         Untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah kecil
12
Pipet volum
·         Untuk mengukur volume larutan
13
Pipet gondok
·         Untuk mengambil larutan pada volume tertentu
14
Batang pengaduk
·          Untuk mengaduk suatu bahan baik waktu direaksikan maupun ketika reaksi berlangsung
15
Sudip
·         Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan atau kristal
·         untuk bahan logam menggunakan sudip plastik
16
Corong pisah
·         Untuk memisah kan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis,biasanya digunakan pada proses ekstraksi
17
Desikator
·         Untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air dan mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator ada 2 jenis yakni desikator biasa dan desikator vakum
18
Buret


·         untuk titrasi .
·         untuk mengukur volume suatu larutan
19
Corong
·          Untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah
20
Rak tabung reaksi
·         Untuk tempat tabung reaksi
21
Penjepit tabung reaksi
·         Untuk Menjepit tabung reaksi
22
Statif dan klem
·         Sebagai penjepit soklet pada proses ekstraksi
·         Sebagai penjepit buret pada proses titrasi
23
Sikat tabung reaksi
·         Untuk menyikat tabung reaksi
24
Segitiga
·         untuk menahan wadah
·          untuk meletakkan gelas piala /erlenmeyer  ketika dipanaskan
25
Bola hisap
·         Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan
·         Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet penghisap yang telat disambungkan pipet ukur
26
Lampu spritus
·         Untuk membakar zat/memanaskan larutan
27
Bunsen
·          untuk sterillisasi dalam suatu proses
28
Kaki tiga
·         Untuk penyangga pembakar spritus
29
Botol semprot
·          Tempat menyimpan aquades
30
Kawat kasa
·          sebagai alas/ untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan ,menggunakan pemanas spritus atau pemanas bunsen
31
Klem utilitas
·         Untuk penjepit dan penyangga tabung erlemeyer saat dipanaskan
32
Oven
·         Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan ,dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah
33
Tanur
·         sebagai pemanas pada suhu tinggi
          untuk menentukan kadar abu

34
Hot plate
·         untuk memanaskan larutan biasanya untuk larutan yang mudah terbakar
35
Timbangan analitis
·         Untuk menimbang zat-zar yang akan ditimbang dengan sklai yang kecil dan ketelitian tinggi
36
Kertas penyaring
·         Untuk menyaring suatu zat cair

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.

5.1.1 Peralatan Gelas
Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah :
Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan penguapan pelarut untuk memekatkan.
Selain gelas piala, ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan bermacam ukuran.
Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi dan dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang – goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai.
Terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.
Cawan,Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
Mortar dan Pastle,Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle) Krush Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
Pipet volume ,Pipet ini mempunyai bentuk yang berbeda dengan pipet lainnya dengan bentuk menggelembung ditengahnya .Bentuk yang menggelembung berfungsi  untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan 
Pipet tetes , Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
            pipet gondok,Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
           
Batang pengaduk,Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.Sudip/Spatula,Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
           
Corong pisah,Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.Desikator, Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
Buret,Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.           Corong,Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah diberikertas saring
5.1.2 Peralatan non Gelas
Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah :
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
Kaki Tiga adalah Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
Kawat Kasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang dalam skala kecil.
Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. dan untuk menentukan kadar abu

5.2 Teknik Dasar Laboratorium
5.2.1 Penyaringan
            Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan dan untuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong dipasang pada tempat corong atau dengan klem statif.Di bawah corong diletakkan gelas kimia hingga ujung tangkai corong menyentuh dinding gelas.corong yang digunakan adalah corong bersudut 60 derajat.dan kertas saring yang digunakan berdiameter 9 atau 11 centimeter.
5.2.2 Pengukuran Volume
Gelas ukur à digunakan untuk mengukur volume larutan dan memiliki skala millimeter(mL) yang dibaca dari 0 mL hingga sampai angka gelas ukur.
Pipet Volume à  mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya digunakan mengambil larutan yang sesuai volume pipet volume dan bola hisap digunakan sebagai alat bantu menyedot larutan ke dalam pipet.
5.2.3 Menggunakan neraca
Ada tiga jenis neraca,yaitu:
-Neraca palang tiga mempunyai ketelitian 0,1-0,01 gram.
-Neraca beban mempunyai ketelitian 0,01 gram -0,1 mgram
-Neraca analitis mempunyai ketelitian 0,001 gram-0,01 mgram.
5.2.4 Teknik menggunakan Buret untuk titrasi
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memilki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya.Buret digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang melakukan presisi,seperti pada eksperimen titrasi.
Oleh karena presisi buret yang tinggi,kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik.ketika membaca buret,mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks.Kaidah yang umunnya digunakan adalh dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniscus menyentuh bagian bawah garis ukur.Oleh karena presisinya yang tinggi,satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima,biasanya dengan menyentuh tetesan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
























BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Peralatan laboratorium di kelompokkan menjadi peralatan gelas dan peralatan non gelas
2. Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda,misalnya asam yang bersifat korosif tehadap benda di sekitarnya,selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama. Terdapat simbol-simbol bahaya zat kimia seperti lambang E berarti bersifat dapat meledak.
3. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium,Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.Teknik Dasar Laboratorium terbagi menjadi 4 yaitu penyaringan, pengukuran volume,menggunakan neraca, dan teknik menggunakan buret untuk titrasi.

6.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum kimia 2016.laboratorium teknologi pertanian unib

.


Comments

  1. Winning303 agent terpecaya 2020
    Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

    Klik >>>>>>> Daftar sekarang

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts